Jumat, 04 Desember 2015

KEMARAU MENYENGATKU




Rindu
Mengenalmu menjadikan ku kemarau berkepanjangan
Mengusungmu mebuatku terjaga semalaman
Mengabaikanmu membentuk ruang di jantungku
Pagi ini nadiku menciut
Takut ingin mengadu
Kemarauku melepuh menjadi rindu
Aku telah melihat Tuhan pada sosokmu
Singkatnya lari dari seseorang itu mungkin
Tapi bagaimana caraku lari dari Tuhan
Ku usung ulang ingatan tentang selarik karyamu
Aku si gadis pipi merah yang terlalu angkuh untuk jatuh
Dan engkau lelaki bermata sendu
Berwajah sedingin salju
Sering kali menghunus pena ke jantung sepi
Menjadikan butiran-butiran puisi
Harusnya tak kau tanamkan kata-kata di dasar jantungku
Karna rimbun puisimu kini menyengatku menjadi rindu

3 komentar: